Kamis, 05 November 2015

Kebudayaan Sumatera Barat

Budaya Sumatra Barat

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak pulau yang membentang dari Sabang sampai Marauke. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki banyak suku yang bereagam dan sudah pasti memiliki adat dan budaya yang beragam pula. Saya sendiri merupakan keturunan padang dan jawa. Namun yang akan saya bahas adalah kebudayaan dari Sumatra Barat.

Pada awalnya Kota Padang hanyalah sebuah perkampungan nelayan yang disebut Kampung Batung. Semenjak kekuasaan diberikan kepada pemerintah Hindia Belanda, kebudayaannya pun berubah, mulai dari tempat yang tradisional menjadi pasar yang modern. Akhirnya terdapat perbedaan strata yang membedakan masyarakat pendatang dan rakyat pribumi. Kemudian terdapat beberapa suku yang berbahasa minangkabau dan berbeda disetiap daerahnya.

Tradisi adat (kebudayaan Padang)

Salah satu tradisi adat Minangkabau yaitu persembahan dalam upacara pemakaman masih dilaksanakan pada salah satu kecamatan di Sumatra Barat. Di beberapa kecamatan ada yang menyebut tradisi ini dengan nama tradisi Silat Pauh (Silek Pauah). Selain itu di kota Padang juga terdapat beberapa pantai, salah satunya adalah Pantai Air Manis. Disana terdapat kisah Malin Kundang.

Kemudian selanjutnya ada “Tabuik” (Indonesia: Tabut) adalah perayaan lokal dalam rangka memperingati Asyura, gugurnya Imam Husyain, cucu Muhammad, yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau di daerah pantai Sumatra Barat, khususnya di Kota Pariaman. Tabuik merupakan istilah untuk usungan jenazah yang dibawa selama prosesi upacara tersebut. Walaupun awalnya merupakan upacara Syi’ah, akan tetapi penduduk terbanyak di Pariaman dan daerah lain yang melakukan upacara serupa, kebanyakan penganut Sunni. Di Bengkulu dikenal pula dengan nama Tabot.

Makanan Khas Padang

Dalam dunia kuliner, Sumatra Barat terkenal dengan masakan Padang dan restoran Padang. Masakan Padang yang terkenal dengan citarasa yang pedas dapat ditemukan hamper di seluruh penjuru Nusantara, dan dapat ditemukan juga di luar negeri. Beberapa contoh makanan dari Sumatra Barat yang sangat populer adalah Rendang, Sate Padang, Dendeng Balado, Ayam Pop, Soto Padang, dan Bubur Kampiun. Selain itu Sumatra Barat juga memiliki ratusan resep seperti Galamai, Wajik, Kipang Kacang, Bareh Randang, Dakak-dakak, Rakik Maco, Karupuak Balado dan Karupuak Sanjai. Makanan ciri khas di Padang untuk dijadikan buah tangan bengkuang dan karupuak balado.

Rumah adat

Rumah adat Padang (Sumatra Barat) disebut Rumah Gadang. Rumah adat asli setiap tiangnya tidaklah tegak lurus atau horizontal tapi mempunyai kemiringan. Ini disebabkan oleh orang terdahulu yang datang dari laut hanya tahu bagaimana cara membuat kapal. Rancangan kapal inilah yang ditiru dalam membuat rumah. Rumah adat juga tidak memakai paku tapi memakai pasak kayu. Ini disebabkan daerah Sumatra Barat rawan terhadap gempa, baik vulkanik maupun tektonik. Jika dipasak dengan kayu setiap ada gempa akan semakin kuat mengikatnya.

Senjata Tradisional

Senjata tradisional Padang (Sumatra Barat) adalah Keris. Keris biasanya dipakai oleh kaum laki-laki dan diletakkan di sebelah depan, saat sekarang hanya dipakai bagi mempelai pria. Berbagai jenis tombak, pedang panjang dan sumpit juga dipakai oleh raja-raja Minangkabau dalam menjaga diri mereka.

Organisasi Sosial

Sistem sosial masyarakat Padang yang matrilineal, yaitu suatu sistem sosial yang mengikuti garis keturunan dari pihak ibu. Suatu sistem sosial yang termasuk langka didunia ini sehingga menarik minat para ahli dan peneliti. Sistem matrilineal menurut ahli antropologi merupakan suatu sistem sosial masyarakat tertua yang telah lahir jauh sebelum lahirnya sistem patrilineal yang berkembang sekarang.

Sistem ini akan tetap kuat dan berlaku dalam masyarakat Minangkabau sampai sekarang, dia tidak akan mengalami evolusi, sehingga menjadi sistem patrilineal. Sistem ini menjadi langgeng dan mapan karena sistem ini memang sejiwa dengan adat Minangkabau yang universal, yang meliputi seluruh segi kehidupan manusia, baik kehidupan secara individu maupun kehidupan bermasyarakat.

Sistem kekerabatan di Padang (Minangkabau) adalah sebagai berikut :

1.      Keturunan dihitung menurut garis ibu
2.      Suku dibentuk menurut garis ibu
3.      Pembalasan dendam merupakan tata kewajiban bagi seluruh suku
4.      Kekuasaan di dalam suku, menurut teori terletak di tangan ibu tetapi jarang dipergunakan
5.      Tiap-tiap orang diharuskan kawin dengan orang luar suku
6.      Yang sebenarnya berkuasa adalah saudara laki-lakinya
7.      Perkawinan bersifat matrilokal yaitu suami mengunjungi rumah istri

Garis keturunan dan kelompok-kelompok masyarakat yang menjadi inti dari sistem kekerabatan matrilineal ini adalah “paruik”. Setelah masuk islam di Minangkabau disebut kaum. Kelompok sosial lainnya yang merupakan pecahan dari paruik adalah “jurai”.

Interaksi sosial yang terjadi antara seseorang, atau seseorang dengan kelompoknya, secara umum dapat dilihat pada sebuah kaum. Pada masa dahulu mereka pada mulanya tinggal dalam sebuah rumah gadang. Bahkan pada masa dahulu didiami oleh berpuluh-puluh orang. Ikatan batin sesama anggota kaum besar sekali dan hal ini bukan hanya didasarkan atas pertalian darah saja, tetapi juga di luar faktor tersebut ikut mendukungnya.

Beberapa hal yang perlu dikemukakan yang berkaitan dengan perkawinan ini adalah sebagai berikut :
1.      Inisiatif datang dari pihak keluarga perempuan
2.      Calon menantu cenderung dicari hubungan keluarga terdekat
3.      Setelah perkawinan suami tinggal di rumah isteri

Tali keakraban antara keluarga istri dengan keluarga gadang suami setelah perkawinan dan juga sebaliknya.

Sistem Religi

Mayoritas penduduk Sumatra Barat beragama Islam. Selain itu ada juga yang beragama Kristen di Kepulauan Mentawai, serta Hindu dan Buddha yang pada umumnya adalah para pendatang.

Bagaimana Cara Melestarikannya

Melestarikan budaya dapat kita mulai dari keluarga sendiri yang merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Didalam keluarga pasti kita sering menggunakan bahasa daerah asal kita, dan secara tidak langsung kita telah melestarikan budaya yang kita miliki. Selanjutnya Padang terkenal dengan makanan yang memiliki rasa pedas yang khas. Dengan mengkonsumsinya saja kita sudah melestarikannya. Itulah beberapa contoh cara melestarikan budaya yang dimiliki. Dan yang harus diingat adalah, dari manapun asal kita budaya yang kita miliki ini harus kita jaga dengan baik, jangan sampai ditinggalkan apa lagi terlupakan. Karena budaya merupakan warisan yang tidak ternilai harganya.





Sumber :




https://stamalia.wordpress.com/2013/12/07/kota-padang-dan-kebudayaannya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar