Jumat, 20 November 2015

Culture Shock Yang Pernah Di Alami

Culture Shock adalah perubahan nilai budaya seiring dengan perkembangan jaman dan wawasan yang makin berkembang. ini biasanya terjadi pada orang-orang yang secara tiba-tiba berpindah atau dipindahkan ke lingkungan yang baru.

Ada 5 tanda-tanda cultural shock yaitu :

1.    Anda terus-terusan berpikir negatif dan mulai membanding-bandingkan keadaan ditempat baru dengan kampung halaman Anda, untuk Anda tempat baru Anda tidak lebih bagus dari kampung halaman Anda, Anda mulai membentuk pencitraan buruk terhadap budaya baru dan menghakimi banyak orang

2.    Anda mulai frustasi, gampang marah dengan hal-hal kecil, Anda mulai frustasi karena tidak bisa mengikuti pola hidup disana Anda menjadi malas bergaul dan memilih diam saja karena merasa tidak PD

3.    Anda mulai merasa sedih dan terasingkan walaupun saat itu Anda sedang berada di tengah-tengah orang banyak.

4.    Anda mulai kehilangan identitas dan ciri-ciri pribadimu

5.    Anda mulai merasa kurang sehat, Anda jadi sering flu, pilek, demam, diare dan lain sebagainya.

Bila Anda mengalami 5 tanda-tanda cultural shock jangan panik, tetap jadi diri Anda dan selalu terbuka dengan hal-hal baru yang Anda temui.

Culture Shock yang pernah saya alami.

            Setelah lulus SMA saya pernah kuliah dibandung, sebelumnya saya tinggal di bogor dan memiliki cuaca yang cukup panas tidak seperti dibandung yang memilii udara yang dingin, sehingga saya sering mengalami sakit seperti flu karena perbedaan cuaca yang cukup berbeda dari pada dibogor yang memiliki cuaca cukup panas.

            Tetapi setelah beberapa lama saya tinggal dibandung badan saya mulai menyesuaikan diri dengan cuaca yang ada di bandung sehingga saya mulai terbiasa dan sakit flu mulai berkurang, tetapi ketika saya kembali ke bogor saya mengalami gampang berkeringat karena cuaca di kota bogor panas.

            Selain itu pada bulan-bulan awal saya tinggal dibandung dan jauh dari keluarga dan teman-teman saya yang ada dibogor, saya merasa lingkungan baru saya tidak sesuai dengan harapan saya. Tetapi lama kelamaan saya mulai terbiasa dengan lingkungan baru saya.


Sumber :
http://sevenastrals.blogspot.co.id/2012/10/apa-itu-cultural-shock-dan-5-ciri-tanda.html


mempertahankan budaya indonesia

Pentingnya Mempertahankan Budaya Yang Ada Di Indonesia

                Dalam era globalisasi sekarang ini banyak budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia, sehingga kita sering kali lupa untuk mempertahankan budaya kita sendiri, contohnya Reog Ponorogo,dimana yang kita sedang asik mempelajari banyak budaya asing, tetapi kita lupa untuk mempelajari budaya kita sendiri, sehingga negara lain yang mengclaim bahwa itu adalah punya mereka, padahal salah kita sendiri tidak melestarikannya.

                Banyak sekali sekolah-sekolah yang mewajibkan untuk menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa utama, tetapi tidak mewajibkan untuk menggunakan bahasa daerah, bahasa daerah hanya dijadikan pelajaran sekunder yang hanya digunakan untuk pelengkap, seharusnya bahasa daerah diwajibkan untuk digunakan minimal seminggu satu kali dari sekolah hingga perkantoran agar seluruh masyarakat Indonesia lebih memperhatikan budaya yang ada di Indonesia.

                Kita seharusnya lebih memberikan perhatian lebih terhadap budaya-budaya yang ada di Indonesia, tidak harus budaya lain kita harus mempertahankan budaya dari daerah kita sendiri, sehingga jika kita lebih memperhatikan budaya kita sendiri dan setiap individu-individu di Indonesia memperhatikan budayanya masing-masing maka kita dapat memperlihatkan pada dunia betapa banyaknya budaya yang ada di Indonesia.

                Banyak anak muda sekarang yang malu akan budaya dari daerahnya karena dianggap kuno, sehingga lambat laun budaya di Indonesia akan mati dengan sendirinya karena kita sendiri tidak memberikan perhatian yang lebih pada budaya yang ada di Indonesia.

                Maka dari itu jangan salahkan negara lain yang mengclaim budaya yang ada di Indonesia karena kita sendiri tidak memperhatikan budaya tersebut, keluarga saya masih menggunakan bahasa dari daerah kami berasal karena selain untuk mempertahankan budaya yang ada dari daerah tersebut kami juga masih bangga akan budaya dari daerah kami.

                

Selasa, 10 November 2015

Unsur - Unsur Kebudayaan

MEMAHAMI 7 UNSUR KEBUDAYAAN

Budaya merupakan hasil cipta dari manusia. Setiap budaya yang lahir dimanapun berada pastinya mengandung unsur - unsur kebudayaan yang bisa dianalitis. Budaya juga mencerminkan pola dan sikap dari masyarakat sekitar.
Menurut Koentjaraningrat budaya merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara, kebudayaan berarti hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

7 Unsur Kebudayaan

Kebudayaan umat manusia mempunyai unsur – unsur yang bersifat universal. Unsur – unsur kebudayaan tersebut dianggap universal karena dapat ditemukan pada semua kebudayaan bangsa – bangsa di dunia.

Berikut ketujuh unsur kebudayaan tersebut :

·         Bahasa
·         Sistem pengetahuan
·         Sistem religi
·         Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
·         Sistem peralatan hidup dan teknologi
·         Sistem mata pencaharian hidup
·         Kesenian

Bahasa

Bahasa adalah alat yang digunakan oleh manusia untuk saling berkomunikasi antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam fungsinya bahasa hanya sebagai pengantar saja dalam proses komunikasi tersebut. Bahasa di setiap wilayah atau daerah atau bahkan negara memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut sangat kompleks dan unik.

Bahasa juga hanya dapat dimengerti oleh pengguna tersebut saja. Namun bahasa bisa juga dipelajari. Pembelajarannya menyangkut tentang keunikan dan kompleksitas dari bahasa tersebut sehingga proses komunikasi bisa berjalan dengan baik dan efektif.

Bentuk bahasa terbagi menjadi dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.

Sistem Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hal yang terpenting yang mampu membuat manusia bertahan hidup. Dengan adanya pengetahuan maka kemampuan manusia untuk bertahan hidup semakin bertambah. Tanpa adanya pengetahuan manusia hanya akan dibimbing oleh naluri saja yang pada akhirnya tidak akan mampu bertahan lebih lama.

Sistem pengetahuan meliputi ruang pengetahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat – sifat dan tingkah laku sesame manusia, dan tubuh manusia.

Sistem Religi

Sistem religi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan keagamaan yang berhubungan dengan hal – hal suci dan tidak terjangkau oleh akal. Sistem religi yang meliputi sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi keagamaan, dan upacara keagamaan.

Sistem Kemasyarakatan atau Organsisasi Sosial

Sistem kemasyarakatan merupakan hal yang penting dari struktur sosial. Dengan adanya sistem tersebut maka bisa mewakili struktur sosial yang dimiliki oleh individu dari masyarakat yang bersangkutan.

Organisasi sosial adalah sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Dengan adanya organisasi sosial akan mempermudah tiap individu untuk mencapai keinginannya yang tidak dapat dilakukan secara sendiri. Sistem organisasi sosial meliputi kekerabatan, asosisasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, dan perkumpulan.

Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi

Sistem peralatan hidup merupakan salah satu hasil dari budaya yang diciptakan oleh manusia. Diciptakan peralatan oleh manusia merupakan salah satu tujuan untuk mempermudah memperoleh sesuatu yang diinginkan manusia.

Teknologi adalah jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para anggota suatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya dengan pengumpulan bahan – bahan mentah, pemrosesan bahan – bahan tersebut untuk dibuat menjadi alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat transportasi dan kebutuhan lain yang berupa benda material.

Unsur teknologi yang paling menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi alat – alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan serta alat – alat transportasi.

Sistem Mata Pencaharian Hidup

Sistem mata pencaharian hidup juga merupakan unsur kebudayaan. Budaya ini tercipta dari masyarakat yang berkelompok dan membentuk sebuah sistem ekonomi demi terpenuhinya kebutuhan hidup sehari – hari.

Sistem mata pencaharian hidup meliputi berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan dan perdagangan.

Kesenian

Kesenian merupakan hasil budaya yang diciptakan oleh manusia untuk mengagumi keindahan atau mengutamakan nilai – nilai keindahan. Nilai – nilai keindahan atau estetika ini merupakan hal yang bisa dinikmati oleh mata dan telinga manusia atau panca indera manusia. Secara garis besar bentuk kesenian terbagi dalam tiga garis besar yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.


Sumber :




http://www.pengertiansosial.com/2015/05/7-unsur-kebudayaan-menurut-koentjaraningrat.html

Kamis, 05 November 2015

Kebudayaan Sumatera Barat

Budaya Sumatra Barat

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak pulau yang membentang dari Sabang sampai Marauke. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki banyak suku yang bereagam dan sudah pasti memiliki adat dan budaya yang beragam pula. Saya sendiri merupakan keturunan padang dan jawa. Namun yang akan saya bahas adalah kebudayaan dari Sumatra Barat.

Pada awalnya Kota Padang hanyalah sebuah perkampungan nelayan yang disebut Kampung Batung. Semenjak kekuasaan diberikan kepada pemerintah Hindia Belanda, kebudayaannya pun berubah, mulai dari tempat yang tradisional menjadi pasar yang modern. Akhirnya terdapat perbedaan strata yang membedakan masyarakat pendatang dan rakyat pribumi. Kemudian terdapat beberapa suku yang berbahasa minangkabau dan berbeda disetiap daerahnya.

Tradisi adat (kebudayaan Padang)

Salah satu tradisi adat Minangkabau yaitu persembahan dalam upacara pemakaman masih dilaksanakan pada salah satu kecamatan di Sumatra Barat. Di beberapa kecamatan ada yang menyebut tradisi ini dengan nama tradisi Silat Pauh (Silek Pauah). Selain itu di kota Padang juga terdapat beberapa pantai, salah satunya adalah Pantai Air Manis. Disana terdapat kisah Malin Kundang.

Kemudian selanjutnya ada “Tabuik” (Indonesia: Tabut) adalah perayaan lokal dalam rangka memperingati Asyura, gugurnya Imam Husyain, cucu Muhammad, yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau di daerah pantai Sumatra Barat, khususnya di Kota Pariaman. Tabuik merupakan istilah untuk usungan jenazah yang dibawa selama prosesi upacara tersebut. Walaupun awalnya merupakan upacara Syi’ah, akan tetapi penduduk terbanyak di Pariaman dan daerah lain yang melakukan upacara serupa, kebanyakan penganut Sunni. Di Bengkulu dikenal pula dengan nama Tabot.

Makanan Khas Padang

Dalam dunia kuliner, Sumatra Barat terkenal dengan masakan Padang dan restoran Padang. Masakan Padang yang terkenal dengan citarasa yang pedas dapat ditemukan hamper di seluruh penjuru Nusantara, dan dapat ditemukan juga di luar negeri. Beberapa contoh makanan dari Sumatra Barat yang sangat populer adalah Rendang, Sate Padang, Dendeng Balado, Ayam Pop, Soto Padang, dan Bubur Kampiun. Selain itu Sumatra Barat juga memiliki ratusan resep seperti Galamai, Wajik, Kipang Kacang, Bareh Randang, Dakak-dakak, Rakik Maco, Karupuak Balado dan Karupuak Sanjai. Makanan ciri khas di Padang untuk dijadikan buah tangan bengkuang dan karupuak balado.

Rumah adat

Rumah adat Padang (Sumatra Barat) disebut Rumah Gadang. Rumah adat asli setiap tiangnya tidaklah tegak lurus atau horizontal tapi mempunyai kemiringan. Ini disebabkan oleh orang terdahulu yang datang dari laut hanya tahu bagaimana cara membuat kapal. Rancangan kapal inilah yang ditiru dalam membuat rumah. Rumah adat juga tidak memakai paku tapi memakai pasak kayu. Ini disebabkan daerah Sumatra Barat rawan terhadap gempa, baik vulkanik maupun tektonik. Jika dipasak dengan kayu setiap ada gempa akan semakin kuat mengikatnya.

Senjata Tradisional

Senjata tradisional Padang (Sumatra Barat) adalah Keris. Keris biasanya dipakai oleh kaum laki-laki dan diletakkan di sebelah depan, saat sekarang hanya dipakai bagi mempelai pria. Berbagai jenis tombak, pedang panjang dan sumpit juga dipakai oleh raja-raja Minangkabau dalam menjaga diri mereka.

Organisasi Sosial

Sistem sosial masyarakat Padang yang matrilineal, yaitu suatu sistem sosial yang mengikuti garis keturunan dari pihak ibu. Suatu sistem sosial yang termasuk langka didunia ini sehingga menarik minat para ahli dan peneliti. Sistem matrilineal menurut ahli antropologi merupakan suatu sistem sosial masyarakat tertua yang telah lahir jauh sebelum lahirnya sistem patrilineal yang berkembang sekarang.

Sistem ini akan tetap kuat dan berlaku dalam masyarakat Minangkabau sampai sekarang, dia tidak akan mengalami evolusi, sehingga menjadi sistem patrilineal. Sistem ini menjadi langgeng dan mapan karena sistem ini memang sejiwa dengan adat Minangkabau yang universal, yang meliputi seluruh segi kehidupan manusia, baik kehidupan secara individu maupun kehidupan bermasyarakat.

Sistem kekerabatan di Padang (Minangkabau) adalah sebagai berikut :

1.      Keturunan dihitung menurut garis ibu
2.      Suku dibentuk menurut garis ibu
3.      Pembalasan dendam merupakan tata kewajiban bagi seluruh suku
4.      Kekuasaan di dalam suku, menurut teori terletak di tangan ibu tetapi jarang dipergunakan
5.      Tiap-tiap orang diharuskan kawin dengan orang luar suku
6.      Yang sebenarnya berkuasa adalah saudara laki-lakinya
7.      Perkawinan bersifat matrilokal yaitu suami mengunjungi rumah istri

Garis keturunan dan kelompok-kelompok masyarakat yang menjadi inti dari sistem kekerabatan matrilineal ini adalah “paruik”. Setelah masuk islam di Minangkabau disebut kaum. Kelompok sosial lainnya yang merupakan pecahan dari paruik adalah “jurai”.

Interaksi sosial yang terjadi antara seseorang, atau seseorang dengan kelompoknya, secara umum dapat dilihat pada sebuah kaum. Pada masa dahulu mereka pada mulanya tinggal dalam sebuah rumah gadang. Bahkan pada masa dahulu didiami oleh berpuluh-puluh orang. Ikatan batin sesama anggota kaum besar sekali dan hal ini bukan hanya didasarkan atas pertalian darah saja, tetapi juga di luar faktor tersebut ikut mendukungnya.

Beberapa hal yang perlu dikemukakan yang berkaitan dengan perkawinan ini adalah sebagai berikut :
1.      Inisiatif datang dari pihak keluarga perempuan
2.      Calon menantu cenderung dicari hubungan keluarga terdekat
3.      Setelah perkawinan suami tinggal di rumah isteri

Tali keakraban antara keluarga istri dengan keluarga gadang suami setelah perkawinan dan juga sebaliknya.

Sistem Religi

Mayoritas penduduk Sumatra Barat beragama Islam. Selain itu ada juga yang beragama Kristen di Kepulauan Mentawai, serta Hindu dan Buddha yang pada umumnya adalah para pendatang.

Bagaimana Cara Melestarikannya

Melestarikan budaya dapat kita mulai dari keluarga sendiri yang merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Didalam keluarga pasti kita sering menggunakan bahasa daerah asal kita, dan secara tidak langsung kita telah melestarikan budaya yang kita miliki. Selanjutnya Padang terkenal dengan makanan yang memiliki rasa pedas yang khas. Dengan mengkonsumsinya saja kita sudah melestarikannya. Itulah beberapa contoh cara melestarikan budaya yang dimiliki. Dan yang harus diingat adalah, dari manapun asal kita budaya yang kita miliki ini harus kita jaga dengan baik, jangan sampai ditinggalkan apa lagi terlupakan. Karena budaya merupakan warisan yang tidak ternilai harganya.





Sumber :




https://stamalia.wordpress.com/2013/12/07/kota-padang-dan-kebudayaannya/

Pengaruh Kebudayaan Jepang di Indonesia

Pengaruh Kebudayaan Jepang di Indonesia

            Bidang kebudayaan Jepang sebagai Negara fasis selalu berusaha untuk menanamkan kebudayaannya. Salah satu cara Jepang adalah kebiasaan menghormat kearah matahari terbit (Seikeirei). Tradisi Seikeirei yaitu membungkukkan badan kearah matahari terbit sebagai wujud penghormatan Kaisar Jepang dan Dewa Matahari. Penghormatan Seikeirei ini, biasanya diikuti dengan menyanyikan lagu kebangsaan Jepang (Kimigayo). Tidak semua rakyat Indonesia dapat menerima kebiasaan ini, khususnya dari kalangan Agama. Penerapan Seikerei ini ditentang umat Islam. Salah satunya perlawanan yang dilakukan KH. Zainal Mustafa, seorang pemimpin pondok pesantren Sukamanah Jawa Barat. Peristiwa ini dikenal dengan peristiwa Singaparna.

            Pengaruh Jepang dibidang kebudayaan lebih banyak dalam lagu-lagu, film, drama yang seringkali dipakai untuk propa-ganda. Banyak lagu Indonesia diangkat dari lagu Jepang yang popular pada jaman Jepang. Iwa Kusuma Sumantri dari buku “Sang Pejuang dalam Gejolak Sejarah” menulis “kebiasaan-kebiasaan dan kepercayaan-kepercayaan yang sangat merintangi kemajuan kita, mulai berkurang”.

            Pada masa pendudukan Jepang, bahasa Indonesia diizinkan digunakan dalam komunikasi. Sebaliknya, bahasa Belanda tidak boleh digunakan. Papan nama dalam toko, rumah makan, atau perusahaan yang berbahasa Belanda diganti dengan bahasa Indonesia atau bahasa Jepang. Surat kabar dan film yang berbahasa Belanda dilarang beredar. Serta berkembangnya tradisi kerja bakti secara missal melalui kinrohosi/ tradisi kebaktian didalam masyarakat Indonesia. Adanya tradisi kebaktian, kerja keras dan ulet dalam mengerjakan tugas. Nilai tradisi Jepang dan kemiliterannya melalui semangat Bushido (semangat ksatria Jepang akan dapat anda ketahui dari analisa aspek militer).

            Bangsa kita yang telah bertahun-tahun digembleng oleh penjajah Belanda untuk selalu ‘nun inggih’ kini telah berbalik menjadi pribadi yang berkeyakinan tinggi, sadar akan harga diri dan kekuatannya. Juga cara-cara menangkap ikan, bertani, dan lain-lain telah mengalami pembaharuan-pembaharuan berkat didikan yang diberikan Jepang kepada bangsa Indonesia, walaupun bangsa Indonesia pada waktu itu tidak secara sadar mengisafinya.

            Untuk anak-anak sekolah diberikan latihan-latihan olahraga yang dinamai Taiso, sangat baik untuk kesehatan mereka itu. Saya kira kebiasaan sehari-hari yang tertentu (misalnya senin) bagi anak-anak sekolah maupun untuk para pegawai atau buruh untuk menghormati bendera kita (merah putih) serta pula menyanyi-kan lagu kebangsaan atau lagu-lagu nasional merupakan kebiasaan yang diwariskan Jepang kepada bangsa Indonesia.

            Pada masa pendudukan Jepang, seluruh media komunikasi dikendalikan oleh pemerintah militer sehingga sebagian besar tulisan sastra diperuntukan bagi kepentingan penguasa. Kendati mengundang unsure-unsur semangat patriotism dan semangat kerja keras, tetapi semuanya diperuntukan bagi pemujaan terhadap Dai Nippon. Didirikan pusat kebudayaan yang bernama Keimin Bunka Shidosho di Jakarta pada tanggal 1 April 1943. Melalui pusat kebudayaan ini, pemerintah Jepang hendak menanamkan dan menyebarluaskan seni budaya Jepang.

            Dalam bidang kebudayaan Jepang telah memaksakan unsure-unsur kebudayaan (Japonisasi) untuk menggantikan kebudayaan Barat. Disatu sisi ada positifnya, yaitu perkembangan bahasa dan sastra Indonesia diberi kesempatan untuk berkembang melalui Seikeirei, Kinrohosi dan penggunaan bahasa Jepang. Khusus pada bidang pendidikan penggunaan bahasa Jepang dan Indonesia menjadi bahasa pengantar dalam pengajaran.

Kesimpulan dampak positif di Bidang Kebudayaan :

1.      Bahasa Indonesia aktif digunakan sebagai bahasa pengantar.
2.      Bahasa Belanda dilarang digunakan.
3.      Pengaruh Jepang dalam kebudayaan terlihat dalam lagu, film dan drama sebagai alat propaganda mereka.
4.      Terbit Koran berbahasa Jepang dan Bahasa Indonesia.
5.      Film dengan bahasa Belanda dilarang.
6.      Diberlakukan tradisi Seikeirei.
7.      Berkembangnya tradisi kerja bakti secara missal melalui Kinrohosi/ tradisi kebaktian didalam masyarakat Indonesia.
8.      Anak-anak sekolah diberikan latihan olahraga Taiso yang baik untuk kesehatan mereka.
9.      Setiap pagi hari bagi anak-anak sekolah maupun para pegawai wajib untuk menghormati bendera (merah putih) dan menyanyikan lagu kebangsaan nasional.
10.  Digunakannya nama-nama berbau Barat yang diindonesiakan, seperti Java menjadi Jawa, Batavia menjadi Betawi, MeesterCornelis menjadi Jatinegara, Buitenzorg menjadi Bogor, Preanger menjadi Priangan.

Pendapat pribadi :

Jepang sebagai Negara fasis selalu berusaha menanamkan kebudayaannya. Hal ini semakin terlihat dengan berkembangnya teknologi yang ada dengan Jepang sebagai salah satu Negara terbesar pencipta teknologi. Meski dipandang banyak memberikan banyak manfaat, perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan budaya lokal ditinggalkan. Salah satu contohnya adalah mulai tergantikannya permainan tradisional oleh permainan yang lebih modern. Anak-anak kecil lebih memilih permainan modern seperti Playstation, Nintendo, dan masih banyak lagi. Padahal permainan tradisional memiliki banyak sekali kelebihan dibandingkan dengan permainan modern. Masuknya budaya tersebut tidak disaring oleh masyarakat sehingga menciptakan suatu budaya baru dan diterima secara mentah.


Sumber :



https://wilda007physics.wordpress.com/2013/12/27/pengaruh-kebudayaan-jepang-di-indonesia/

Kebudayaan Asing Yang Ada di Indonesia

Apa Itu Rave Party

Rave party atau pesta rave adalah kebudayaan baru yang pertama kali muncul pada pertengahan 1980-an di Amerika Serikat, tepatnya di Chicago. Ternyata, istilah ‘rave’ merupakan singkatan dari Radical Audio Visual Experience. Rave adalah pesta semalam suntuk yang biasanya diiringi music berirama cepat (house music) dan pertunjukan lampu. Pesta ini digolongkan sebagai pesta liar yang orang-orangnya disebut dengan Raver. Orang-orang yang terlibat dalam pesta ini adalah anak-anak muda kalangan atas.

Awalnya pesta Rave digambarkan sebagai suasana pesta di Ibiza, sebuah pulau di Laut Tengah Spanyol. Pesta dansa ini dicitrakan indentik dengan unsur seks dan kriminal. Sebab itu, penyelenggaraan pesta Rave selalu sembunyi-sembunyi sebelum menggelar acara. Hal ini dilakukan dengan tujuan menghindari polisi agar kegiatan kriminal dan seks mereka tidak tercium polisi atau laporan tetangga yang merasa terganggu.

Para Raver mendapat kabar rencana pesta dari mulut ke mulut, pesan singkat, atau pamflet yang disebar secara rahasia. Bahkan, tempat yang dipilih harus bebas gangguan karena pesta Rave biasanya digelar hamper 10 jam.

Tak ada aturan khusus yang diwajibkan untuk menjadi seorang Raver. Gaya dan tarian para Raver pun beragam dari yang sederhana hingga paling rumit seperti jump style, Melbourne shuffle, atau tecktonic. Setelah sukses dipopulerkan warga Chicago, pesta ini mulai merambah negara lain seperti Inggris, Eropa Tengah, Australia, termasuk juga Indonesia.

Layaknya sebuah konser, Rave party kini tengah menjadi tren seiring perkembangan industri musik EDM (Electronic Dance Music) yang sedang populer. Sekarang pesta musik ini tidak hanya hiburan outdoor yang diiringi hentakan musik oleh DJ atau Disc Jockey ternama. Rave party telah menjadi bagian dari budaya, tempat di mana semua orang bisa berkumpul dan merasakan keceriaan bersama-sama. Pesta ini tak lagi dicap negatif, namun sudah menjadi bagian dari budaya musik. Pengunjung pesta ini pun semakin ramai. Hal ini sudah mewabah di Indonesia. Puncaknya terjadi pada 2012 dimana banyak festival Rave party digelar di berbagai negara.


Pendapat pribadi :

Satu lagi kebudayaan yang ditelan mentah-mentah oleh generasi muda Indonesia. Mereka tidak lagi memperdulikan adat istiadat yang ada. Seperti mengenakan pakaian yang serba terbuka, meminum minuman keras dan berbagai kegiatan lain yang dapat membuat mereka “high” sampai acara selesai. Mereka melakukan itu semua seakan tidak ingat norma dan kebudayaan yang telah ada, seakan-akan budaya ini tidak memiliki unsur negatif didalamnya. Keadaan ini diperparah dengan banyaknya promotor yang tertarik mengadakan acara-acara sejenis karena diminati oleh ribuan anak muda di Indonesia. Sebuah budaya yang sangat bertolak belakang dengan budaya Indonesia, dan seakan-akan tidak ada yang bisa untuk menolak dan menghentikannya, ironis sekali.


Sumber :



http://ciricara.com/2015/04/30/apa-itu-rave-party/

Rabu, 04 November 2015

Tulisan 2 Perilaku Konsumen

PIALA PRESIDEN VS ASAP RIAU

Minggu, 18 Oktober 2015 21:33 WIB
Hadapi Final Piala Presiden Jakarta Siaga 1, Warga Riau Merasa Kecewa

PEKANBARU, DELIKRIAU – Mengatisipasi saat pertandingan final Piala Presiden, mala ini, Polda Metro Jaya memberlakukan status siaga 1 dengan mengerahkan puluhan ribu aparat keamanan. Sikap pihak kepolisian ini kontan menimbulkan reaksi negatif masyarakat Sumatera dan Kalimantan yang hingga kini masih berjuang melawan asap.

Tak heran jika kemudian meme sindiran pun muncul di media sosial yang membandingkan status Jakarta dengan status kabut asap yang telah membuat rakyat Sumatera dan Kalimantan sengsara.

“Jadi semakin tinggi jabatanmu! Bukan untuk menyepelekan masyarakat yang ada dibawahmu! Pertandingan BOLA bisa siaga 1, kami menghirup oksigen gratis yang diberikan tuhan kau biarkan terkontaminasi.” Kritik netizen Pekanbaru, Harini.

Kekesalan lain juga diungkapkan Azizon atas respon berlebihan pihak negara untuk mengamankan pertandingan sepak bola antar kampong tersebut. Bahkan Azizon sampai membuat puisi yang berjudul “KAU ANGGAP APA KAMI INI, HOI “JAKARTA”?

Netizen lain, Fakhrurozi pun mendoakan agar asap menyerbu Jakarta agar Presiden dan pejabat negara ikut merasakan derita warga Sumatera dan Kalimantan. “Semoga saja tuhan berkehendak dan memindahkan asap Sumatera dan Kalimantan ke Jakarta dan Jawa. Mari kita sama nikmati ya”.

Wali Kota Bandung Riwan Kamil sempat menyindir persiapan menyambut final Piala Presiden 2015 ini seperti akan menyambut perang. “saya kalau boleh minta, Pak Kapolda, kalau bisa jangan setiap tahun seperti ini. Kita seperti akan menghadapi perang saja. Padahal, ini sepak bola, seharusnya dihadapi dengan kegembiraan, bukan dengan ketakutan,” ujarnya.(sab@)


Tanggapan pribadi

Seperti yang sudah kita ketahui, ramai diperbincangkan masalah final Piala Presiden dan juga kebakaran hutan yang mengakibatkan kabut asap di Sumatera dan Kalimantan. Hal tersebut mengundang reaksi negatif semua masyarakat Indonesia terutama masyarakat Sumatera dan Kalimantan  terhadap kinerja pemerintah dalam menanggapi peristiwa tersebut.

Untuk menanggapi kedua masalah diatas, sebaiknya kita tidak terburu-buru untuk langsung menghujat kinerja pemerintah yang terkesan cuek-cuek saja terhadap peristiwa yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Mari kita telaah sedikit apakah pemerintah memang patut disalahkan.

Pertama saya melihat kasus final Piala Presiden. Apakah memang perlu memberlakukan siaga satu? Karena menurut bapak Walikota Bandung bapak Ridwan Kamil, “seperti kita akan menghadapi perang saja.”. Terlebih lagi biaya yang dikeluarkan tidaklah murah. Seperti yang dikutip bolaliga.org, biaya yang dikeluarkan untuk mengamankan acara tersebut diperkirakan lebih dari 5 milyar. Sungguh nominal yang fantastis bagi sebuah keamanan turnamen sepakbola dalam negeri.

Berikutnya mari melihat kasus kabut asap yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Seperti kita ketahui, kabut asap yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan merupakan kejadian musiman. Karena musiman, sudah pasti kebakaran tersebut terjadi berulang-ulang. Belum lagi peristiwa tersebut melibatkan beberapa perkebunan kelapa sawit di Sumatera yang merupakan wilayah perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Apakah hal tersebut tidak terasa janggal? Kok bisa? Menurut beberapa sumber kejadian tersebut melibatkan peran perusahaan kelapa sawit sebagai cara untuk “buka lahan”. Hal tersebut jelas illegal dan dapat dijerat hukuman sesuai UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Dari kedua kasus diatas, dapat saya simpulkan bahwa pertama, pemerintah perlu untuk mengamankan jalannya final Piala Presiden untuk mengamankan kemungkinan hal terburuk yang akan terjadi. Tetapi, tindakan tersebut sangat berlebihan dan rasanya tidak perlu. Mungkin dana yang berlebihan itu dapat dialokasikan untuk membantu para korban bencana kabut asap yang melanda sumatera dan Kalimantan.

Kedua, seharusnya pemerintah bertindak tegas dan lugas dalam menindak lanjuti perusahaan-perusahaan yang terbukti bersalah yang mengakibatkan menjalarnya titik api di sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan agar tidak menimbulkan reaksi negatif dari masyarakat.

Marilah kita saling membantu untuk menyelesaikan masalah yang sedang melanda Indonesia. Jangan berpikir sebelah mata, buka mata lebar-lebar, saling membantu dan jangan saling menjatuhkan.



 Sumber:




http://bolaliga.org/fantastisbiaya-keamanan-final-piala-presiden-diperkirakan-lebih-dari-5-milyar/



http://news.okezone.com/read/2015/10/09/337/1229136/korporasi-aktor-utama-penyebab-bencana-kabut-asap


Tugas 6 Perilaku Konsumen

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Memutuskan Pembelian

Keputusan pembelian adalah tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk. Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan kemudian dapat menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya.

Struktur yang mencakup beberapa komponen dari kompulan sejumlah keputusan konsumen

1.      Keputusan tentang jenis produk

2.      Keputusan tentang bentuk produk

3.      Keputusan tentang merek

4.      Keputusan tentang penjualnya

5.      Keputusan tentang jumlah produk

6.      Keputusan tentang waktu pembelian

7.      Keputusan tentang cara pembayaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen

1.      Faktor budaya
Budaya, sub budaya dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan, dan perilaku paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Contohnya pada anak-anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat terpengaruh dengan nilai-nilai sebagai berikut: prestasi, aktivitas, efisiensi, kemajuan, kenikmatan materi, individualisme, kebebasan, humanisme, dan berjiwa muda. Masing-masing sub-budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Pada dasarnya dalam sebuah tatanan kehidupan dalam bermasyarakat terdapat sebuah tingkatan (strata) sosial. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, perilaku dalam berbusana, cara berbicara,rekreasi dan lain-lainnya.

2.      Faktor sosial

a.       Kelompok acuan
Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen dapat diartikan sebagai kelompok uang dapat memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut. Kelompok ini biasanya disebut dengan kelompok keanggotaan. Yaitu sebuah kelompok yang dapat memberikan pengaruh secara langsung terhadap seseorang. Adapun anggota kelompok ini biasanya merupakan anggota dari kelompok primer seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja yang berinteraksi dengan secara langsung dan terus menerus dalam keadaan yang informal. Tidak hanya kelompok primer, kelompok sekunder yang biasanya terdiri dari kelompok keagamaan, profesi dan asosiasi perdagangan juga dapat disebut sebagai kelompok keanggotaan.

b.      Keluarga
Dalam sebuah organisasi pembelian konsumen, keluarga dibedakan menjadi dua bagian. Pertama keluarga yang dikenal dengan istilah keluarga orientas. Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang yang dapat memberikan orientasi agama, politik dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Kedua keluarga yang terdiri dari pasangan dan jumlah anak yang dimiliki seseorang. Keluarga jenis ini biasa dikenal engan keluarga prokreasi.

c.       Peran dan status

Hal selanjutnya yang dapat menjadi faktor sosial yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang adalah peran dan status mereka di dalam masyarakat. Semakin tinggi peran seseorang didalam sebuah organisasi maka akan semakin tinggi pula status mereka dalam organisasi tersebut secara langsung dapat berdampak pada perilaku pembeliannya. Contoh seorang direktur di sebuah perusahaan tentunya memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan dengan seorang supervisor, begitu pula dalam perilaku pembeliannya. Tentunya, seorang direktur perusahaan akan melakukan pembelian terhadap merek-merek yang berharga lebih mahal dibandingkan dengan merek lainnya.

3.      Pribadi
Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi diantaranya usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep-diri pembeli.

a.       Usia dan siklus hidup keluarga
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya yang dimana setiap kegiatan konsumsi ini dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga

b.      Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
Pekerjaan dan lingkungan ekonomi seseorang dapat mempengaruhi pola konsumsinya. Contohnya, direktur perusahaan akan membeli pakaian yang mahal, perjalanan dengan pesawat udara, keanggotaan di klub khusus, dan membeli mobil mewah. Selain itu, biasanya pemilihan produk juga dilakukan berdasarkan oleh keadaan ekonomi seseorang seperti besaran penghasilan yang dimiliki, jumlah tabungan, utang dan sikap terhadap belanja atau menabung.

c.       Gaya hidup
Gaya hidup dapat diartikan sebagai sebuah pola hidup seseorang yang terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk melalui sebuah kelas sosial, dan pekerjaan. Tetapi, kelas sosial dan pekerjaan yang sama tidak menjamin munculnya sebuah gaya hidup yang sama.

d.      Kepribadian
Setiap orang memiliki berbagai macam karakteristik kepribadian yang berbeda-beda yang dapat mempengaruhi aktivitas kegiatan pembeliannya. Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis manusia yang berbeda yang menghasilkan sebuah tanggapan relatif konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya. Kepribadian biasanya digambarkan dengan menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri dan kemampuan beradaptasi.

4.      Psikologis

Faktor ini dipengaruhi oleh empat faktor utama diantaranya sebagai berikut:

a.       Motivasi

Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu-waktu tertentu. Beberapa dari kebutuhan tersebut ada yang muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, dan rasa ketidaknyamanan. Sedangkan beberapa kebutuhan yang lainnya dapat bersifat psikogenesis; yaitu kebutuhan yang berasal dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa keanggotaan kelompok. Ketika seseorang mengamati sebuah merek, ia akan bereaksi tidak hanya pada kemampuan nyata yang terlihat pada merek tersebut, melainkan juga melihat petunjuk lain yang samar seperti wujud, ukuran, berat, bahan, warna dan nama merek tersebut yang memacu arah pemikiran dan emosi tertentu.

b.      Persepsi

Seseorang yang termotivasi siap untuk segera melakukan tindakan. Bagaimana tindakan seseorang yang termotivasi akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi dapat diartikan sebagai sebuah proses yang digunakan individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan sebuah gambaran. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan.

c.       Pembelajaran

Pembelajaran meliputi perubagan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Banyak ahli pemasaran yang yakin bahwa pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan dan penguatan. Teori pembelajaran mengajarkan kepada para pemasar bahwa mereka dapat membangun permintaan atas suatu produk dengan mengaitkan pada pendorongnya yang kuat, menggunakan isyarat yang memberikan motivasi, dan memberikan penguatan positif karena pada dasarnya konsumen akan melakukan generalisasi terhadap suatu merek.

d.      Keyakinan dan sikap

Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya kemudian mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Keyakinan dapat diartikan sebagai gambaran pemikiran seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan orang tentang produk atau merek akan mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Selain keyakinan, sikap merupakan hal yang tidak kalah pentingnya. Sikap adalah evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada seseorang terhadap suatu objek atau gagasan tertentu.


Sumber :