Rabu, 20 Januari 2016

Tulisan 4 Perilaku Konsumen

TINGGINYA TINGKAT KONSUMSI MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP BARANG IMPOR

Seperti kita ketahui bangsa Indonesia merupakan bangsa yang konsumtif. Maka dari itu, banyak negara asing menjadikan Indonesia sebagai pasar untuk memasarkan produk mereka. Hal ini wajar adanya karena barang yang dipasarkan di Indonesia kebanyakan mendapatkan respon yang positif dari konsumen di Indonesia.

Terbukti dengan menjamurnya barang-barang impor di Indonesia. Tidak hanya barang-barang mewah saja yang di impor dari luar negeri, barang-barang primer pun banyak yang diimpor dari  luar negeri. Tidak hanya menjamur, namun barang-barang tersebut laku di pasaran. Menurut data dari BPS (Badan Pusat Statistik) impor nonmigas Januari 2014 sebesar US$11,36 miliar, naik 1,13 persen disbanding Desember 2013.

Dengan menawarkan harga yang relatif terjangkau, masyarakat Indonesia dimanjakan dengan adanya barang-barang impor. Hal ini tentu saja menyebabkan masyarakat Indonesia lebih memilih untuk membeli atau mengkonsumsi barang-barang impor daripada barang-barang buatan Indonesia.

Pola konsumsi masyarakat Indonesia saat ini dikatakan sebagai alat penopang pertumbuhan ekonomi. Indonesia patut merasa senang dengan prestasi ini. Banyak perusahaan asing berinvestasi dan memiliki ekspektasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang. Namun disisi lain, perilaku konsumtif ini berpeluang besar membawa Indonesia pada keterpurukan akibat impor berlebih, pada akhirnya apabila jumlah impor tidak terkendali, akan terjadi perlambatan ekonomi dan tidak menutup kemungkinan PDB akan menurun drastis. Cara-cara yang dilakukan pemerintah sejauh ini untuk menekan impor belum memberikan hasil yang signifikan, malah sebaliknya.

Masyarakat Indonesia konsumtif, tentunya ada pihak-pihak yang senang karena merasa diuntungkan seperti para importir, ada juga pihak-pihak yang merasa sedih karena merasakan dampaknya seperti pengusaha kecil yang belum mampu bersaing dengan harga barang impor. Pemerintah sebagai pengambil keputusan dan kebijakan yang seharusnya pro rakyat, malah terkesan mematikan potensi rakyat kecil.

Masyarakat yang konsumtif ditambah dengan sebagian besar produk dalam negeri yang belum mampu bersaing dengan produk luar, membuat Indonesia akan semakin terpuruk. Barang dan jasa dari luar negeri akan semakin banyak beredar di Indonesia, sementara pendapatan per kapita meningkat sehingga daya beli masyarakat semakin tinggi terhadap produk luar tersebut dan produk dalam negeri akan tergusur perlahan.

Hal yang seharusnya dilakukan bukannya menjelek-jelekan produk Indonesia, tetapi bangga menggunakan dan mengkonsumsinya. Jika ada yang kurang dengan produk Indonesia, bukan mencibir saja, namun buatlah inovasi dan memberikan solusi supaya produk Indonesia lebih baik lagi. Apabila bangsa Indonesia bisa menghargai dan bangga terhadap produk dalam negeri, bangsa lain pun akan bangga dan mengapresiasi.


Sumber :


http://www.jemberpost.com/opini/masyarakat-indonesia-konsumtif-harus-senang-atau-sedih/