Apa Itu Rave
Party
Rave
party atau pesta rave adalah kebudayaan baru yang pertama kali muncul pada
pertengahan 1980-an di Amerika Serikat, tepatnya di Chicago. Ternyata, istilah
‘rave’ merupakan singkatan dari Radical Audio Visual Experience. Rave adalah
pesta semalam suntuk yang biasanya diiringi music berirama cepat (house music)
dan pertunjukan lampu. Pesta ini digolongkan sebagai pesta liar yang
orang-orangnya disebut dengan Raver. Orang-orang yang terlibat dalam pesta ini
adalah anak-anak muda kalangan atas.
Awalnya
pesta Rave digambarkan sebagai suasana pesta di Ibiza, sebuah pulau di Laut
Tengah Spanyol. Pesta dansa ini dicitrakan indentik dengan unsur seks dan
kriminal. Sebab itu, penyelenggaraan pesta Rave selalu sembunyi-sembunyi
sebelum menggelar acara. Hal ini dilakukan dengan tujuan menghindari polisi
agar kegiatan kriminal dan seks mereka tidak tercium polisi atau laporan
tetangga yang merasa terganggu.
Para
Raver mendapat kabar rencana pesta dari mulut ke mulut, pesan singkat, atau
pamflet yang disebar secara rahasia. Bahkan, tempat yang dipilih harus bebas
gangguan karena pesta Rave biasanya digelar hamper 10 jam.
Tak
ada aturan khusus yang diwajibkan untuk menjadi seorang Raver. Gaya dan tarian
para Raver pun beragam dari yang sederhana hingga paling rumit seperti jump
style, Melbourne shuffle, atau tecktonic. Setelah sukses dipopulerkan warga
Chicago, pesta ini mulai merambah negara lain seperti Inggris, Eropa Tengah,
Australia, termasuk juga Indonesia.
Layaknya
sebuah konser, Rave party kini tengah menjadi tren seiring perkembangan
industri musik EDM (Electronic Dance Music) yang sedang populer. Sekarang pesta
musik ini tidak hanya hiburan outdoor yang
diiringi hentakan musik oleh DJ atau Disc Jockey ternama. Rave party telah
menjadi bagian dari budaya, tempat di mana semua orang bisa berkumpul dan
merasakan keceriaan bersama-sama. Pesta ini tak lagi dicap negatif, namun sudah
menjadi bagian dari budaya musik. Pengunjung pesta ini pun semakin ramai. Hal
ini sudah mewabah di Indonesia. Puncaknya terjadi pada 2012 dimana banyak
festival Rave party digelar di berbagai negara.
Pendapat
pribadi :
Satu
lagi kebudayaan yang ditelan mentah-mentah oleh generasi muda Indonesia. Mereka
tidak lagi memperdulikan adat istiadat yang ada. Seperti mengenakan pakaian
yang serba terbuka, meminum minuman keras dan berbagai kegiatan lain yang dapat
membuat mereka “high” sampai acara selesai. Mereka melakukan itu semua seakan
tidak ingat norma dan kebudayaan yang telah ada, seakan-akan budaya ini tidak
memiliki unsur negatif didalamnya. Keadaan ini diperparah dengan banyaknya
promotor yang tertarik mengadakan acara-acara sejenis karena diminati oleh
ribuan anak muda di Indonesia. Sebuah budaya yang sangat bertolak belakang
dengan budaya Indonesia, dan seakan-akan tidak ada yang bisa untuk menolak dan
menghentikannya, ironis sekali.
Sumber
:
http://ciricara.com/2015/04/30/apa-itu-rave-party/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar